Potensi Desa

Buah Waluh Potensi yang menjanjikan dari Desa Botok

02 September 2020

Buah Waluh Potensi yang menjanjikan dari Desa Botok

Waluh (Cucurbita) mencakup sekelompok tumbuhan merambat anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae) penghasil buah konsumsi berukuran besar bernama sama. Tumbuhan ini berasal dari benua Amerika, tetapi sekarang menyebar di banyak tempat yang memiliki iklim hangat.

Waluh mencakup beberapa spesies anggota genus Cucurbita, yaitu C. argyrosperma, C. maxima, C. moschata, dan C. pepo. Dalam beberapa pengertian setempat di Indonesia, waluh disebut sebagai "labu" saja, meskipun sebenarnya labu mencakup kelompok tanaman yang lebih luas, seperti labu air, labu ular, labu siam, dan beligo. Waluh dibedakan dari labu lainnya karena buahnya dimakan yang telah masak (biasanya berwarna jingga), berukuran relatif besar, berbentuk bulat sampai bulat telur dengan lekukan daun buah yang tampak jelas, dan berkulit keras. Pengertian waluh agak bermiripan dengan gabungan pumpkin dan beberapa squash dalam bahasa Inggris.

Buah waluh berwarna oranye karena mengandung beta-karotena (salah satu provitamin A dan juga sebagai antioksidan). Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang mirip bintang, berbiji besar dan berwarna coklat atau putih. Daging buahnya renyah, rasanya manis dan sedikit asam. Daun muda waluh juga dapat dibuat sebagai sayur.

SHOFILATUL M. (KAUR KEUANGAN)    SUKOCO (KAMITUWO 1)    TRI SUSENO (KAMITUWO 2)    ENDAH K. (SEKRETARIS DESA)    SUNGKONO (KEPALA DESA)    MEI RETNO WULANDARI (KAUR TATA USAHA DAN UMUM)    AGUNG FIRMANSAH WIDODO (KASI KESEJAHTERAAN)    YANE CHERLY CANOVA (KASI PEMERINTAHAN)    ANAS KHOIRONI (KASI PELAYANAN)    GALANG WIRA LESMANA (KAUR PERENCANAAN)